AHLAN WA SAHLAN

anda nyasar digubuk kami? jangan sungkan silahkan masuk dulu.

Jumat, 27 Maret 2009

Beginilah Sang Pembantai Andijan Beraksi

بسم الله الرحمن الرحيم
Beginilah Sang Pembantai Andijan Beraksi

Berikut ini adalah informasi yang kami terima dari Asia Tengah berkenaan dengan kejahatan penguasa tiran (kejam) Tashkent di Andijan.
Setelah melihat berbagai peristiwa yang terjadi di negara-negara bekas Uni Soviet, khususnya yang terjadi di negara tetangga, Kyrgyzstan, Karimov tahu bahwa gelombang ‘perubahan’ akan segera menimpanya. Karena itu, ia mulai khawatir dengan masa depannya. Rusia menyarankan agar ia menyiapkan strategi untuk menanggulangi hal itu. Karena itu, Karimov lalu mengerahkan jajaran intelnya untuk memprovokasi (memanas-manasi) masyarakat agar menentang dirinya, sementara mereka berpura-pura berada di pihak rakyat dalam rangka mencari tahu siapa sesungguhnya pemimpin oposisi itu. Karimov melakukan itu agar ia dapat menumpas mereka sebelum mereka dapat mengorganisasi (menggalang) kekuatan untuk melawannya. Kemudian ia beralih ke penjara—yang dipenuhi oleh ribuan Muslim, terutama anggota Hizbut Tahrir, yang digambarkan oleh Rusia sebagai kelompok teroris, semata-mata karena menyerukan Khilafah—dan menyerang para tahanan seraya menutup-nutupinya dengan dalih para tahanan itu berusaha kabur, memberontak, lalu terbunuh dalam usahanya itu.
Rencana ini sudah disepakati oleh Rusia dan Karimov sebulan sebelum peristiwa Andijan. (Kyrgyzstan juga ditekan untuk memfasilitasi pelaksanaan rencana tersebut). Ketika itu, Karimov mengemukakan tentang perlunya tentara Rusia meningkatkan pembunuhan atas rakyatnya karena khawatir tentara Uzbekistan tidak akan sanggup melaksanakan pembunuhan itu. Rusia kemudian berjanji (kepada Karimov) untuk mengirim lima ribu pasukan khusus yang telah dilatih untuk menumpahkan darah rakyat Uzbekistan. Mereka bersepakat menjalankan rencana ini.
Pada awal Mei 2005, sang diktator memulai operasinya dengan mengirimkan anggota pasukan keamanannya untuk berbaur dengan masyarakat, yang berpura-pura bahwa mereka adalah bagian dari rakyat, dan mendorong rakyat untuk bergerak menentang Karimov dengan menuntut perbaikan standar hidup dalam hal pelayanan air, listrik, dan gas, serta menuntut agar anak-anak mereka dibebaskan dari penjara.
Hizbut Tahrir mengetahui rencana tersebut. Indikasi (tanda-tanda)-nya jelas terlihat, karena sebagian di antara intel yang menghasut rakyat itu sudah dikenal sebagai anggota pasukan keamanan Uzbekistan, tetapi berpura-pura keluar dari instansinya dan kini menentang Karimov. Manuver mereka jelas; mereka mengontak keluarga para tahanan, termasuk keluarga anggota Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir berupaya keras mengontak masyarakat untuk memberi tahu mereka bahwa orang-orang itu adalah anggota pasukan keamanan sang diktator. Akan tetapi, orang-orang suruhan Karimov itu sungguh lihai sehingga mereka mampu mempengaruhi sejumlah orang, bahkan sebagian organisasi hak asasi manusia. Hal ini terutama karena rakyat memang memendam kebencian yang sangat dalam terhadap sang tiran yang telah memenjarakan sanak-keluarga mereka, selain karena kondisi kehidupan yang memprihatinkan akibat kurangnya pelayanan negara.
Kemudian, pada 12 Mei, rakyat berkumpul di pusat kota Andijan. Ini berlangsung hingga larut malam dan juga berlangsung pada 13 Mei hingga mencapai 50.000 orang. Pada malam tanggal 12-13 Mei 2005 itu, sebuah kelompok bersenjata, yang merupakan pengikut Karimov, bergerak menuju Penjara Andijan. Mereka melepaskan sejumlah tahanan—sebagian besar di antaranya terbunuh dan hanya sedikit yang selamat. Menurut kesaksian salah seorang tahanan yang selamat, tahanan yang menjadi syabab (aktivis) Hizbut Tahrir termasuk di antara orang-orang pertama yang digiring oleh kelompok bersenjata itu, dan sejak saat itu para tahanan tersebut tidak pernah terlihat lagi.
Pagi hari tanggal 13 Mei, sang tiran datang ke Andijan. Bandara sudah disiapkan sejak 10 Mei 2005 untuk menyambut kedatangannya. Dengan kata lain, semuanya sudah disiapkan sejak sebelum terjadinya peristiwa itu. Sang tiran meminta kepada para prajurit Rusia, yang datang ke Andijan pada 11 Mei 2005, agar membunuhi semua orang yang ada di alun-alun Andijan; tidak peduli apakah mereka itu orang tua, wanita, anak-anak atau pemuda—semuanya tanpa terkecuali.
Ketika sang tiran kembali ke Tashkent pada sore harinya, ia memberikan perintah untuk menembaki kerumunan orang yang ada di alun-alun. Penembakan itu berlangsung dari Jumat sore hingga Sabtu, 14 Mei 2005. Menurut sumber-sumber yang kami percaya, jumlah orang yang terbunuh dalam pembantaian di Andijan itu diperkirakan mencapai 7.000 orang. Saat itu orang-orang Karimov langsung mengumpulkan dan menyembunyikan 400-500 mayat. Ini berlangsung selama 4 hari, sementara negara ditutup dari akses media/pers dan jalan; tidak ada akses masuk dan keluar; tertutup oleh tirai besi seperti yang dilakukan dulu pada masa Uni Soviet.
Setelah itu, sang tiran mempersilakan sejumlah orang dari kalangan pers untuk masuk melalui rute-rute yang dijaga; mereka tidak diperbolehkan berbicara kepada orang-orang. Kemudian mereka pergi sebagaimana mereka masuk melalui rute yang telah ditentukan tersebut.
Pada Sabtu, 14 Mei, pukul 6 sore waktu Uzbek, Uzbek TV menyiarkan konferensi pers dari sang penjagal, Karimov. Karimov menuduh Hizbut Tahrir berada di belakang peristiwa itu. Karimov menuduh sebuah kelompok Islam kecil (Akramiyyah) menyerang penjara, membuka pintu penjara, dan membunuhi para tahanan yang tidak mau memberontak bersama mereka. Padahal sebenarnya, kelompok Karimov sendirilah yang telah membunuhi para tahanan di dalam dan di luar penjara, dan bukan Akramiyyah. Berikut adalah indikasi (bukti-bukti) bahwa Karimov adalah dalang di balik pembunuhan para tahanan itu:
1. Karimov mengatakan dalam konferensi pers, pada Sabtu malam tanggal 14 Mei, bahwa kelompok bersenjata yang menyerang penjara telah membunuh para tahanan yang tidak mau bergabung dengan barisan pemberontak. Ini untuk memberikan penjelasan mengapa para tahanan itu dibunuh setelah fakta pembunuhan itu terungkap.
2. Sebagian orang di Tashkent pergi ke Departemen Penjara menanyakan sanak-keluarga mereka yang ada di Penjara Andijan. Mereka lantas diminta untuk kembali keesokan harinya. Ketika mereka datang keesokan harinya, mereka diminta untuk datang empat hari lagi. Setelah itu, tuntutan mereka tetap ditolak.
3. Pejabat penjara pergi ke keluarga para tahanan di Andijan dan berkata, “Anak Anda kabur dari penjara dan kami berusaha mencari mereka. Jadi, jika mereka pulang ke rumah, maka kirim mereka kepada kami.” Ini untuk membuat dalih bahwa ketika pembunuhan atas mereka terungkap, mereka akan mengatakan bahwa para tahanan itu kabur dari penjara dan terbunuh oleh kelompok bersenjata.
4. Bahasa yang digunakan oleh anggota kelompok bersenjata itu bukanlah bahasa Uzbek. Ini menegaskan bahwa mereka ada pasukan Rusia pesanan Karimov yang datang untuk mengeksekusi (melaksanakan) rencana pembantaian itu.

Baru-baru ini ada berita bahwa para tahanan Muslim, terutama para syabab Hizbut Tahrir, juga dibunuh di penjara lain di Uzbekistan, dan bahwa jumlah korban telah mencapai ribuan. Ada berita yang beredar di kalangan orang-orang bahwa jumlah yang terbunuh dalam pembantaian di Uzbekistan itu mencapai lebih dari 10.000. Laporan lain menyatakan korban mencapai 20.000.

Wahai Kaum Muslim! Pembantaian ini merupakan bukti betapa kalangan Barat membenci Islam dan kaum Muslim. Memang, Amerika dan Rusia bersaing memperebutkan pengaruh di Asia Tengah (khususnya di Uzbekistan) dan berupaya untuk mengajak setiap negara di sana agar berpihak kepadanya dan mereka berbeda dalam hal pembagian kekayaan dan pengaruh. Akan tetapi, dalam hal pembunuhan atas kaum Muslim, terutama Hizbut Tahrir, mereka mengesampingkan segala perbedaan itu. Ini terlihat jelas dari reaksi atas pembantaian itu. Reaksi yang ada terkesan malu-malu, seolah-olah yang terjadi hanyalah percekcokkan dalam sebuah pertandingan sepakbola.
Mereka mengatakan bahwa mereka telah menekan sang tiran dengan mengirim reporter ke Andijan, meski reporter media ini tidak masuk kecuali melalui rute yang telah ditentukan dan mereka dilarang berbicara kepada orang-orang. Para reporter itu pergi menempuh rute yang sama seperti ketika mereka datang—rute yang ditentukan oleh sang tiran. Padahal jika pembantaian itu terjadi di desa terkecil di bagian bumi manapun yang penduduknya bukan Muslim, maka negara-negara lain, terutama Amerika, akan segera menghujatnya dengan dalih demokrasi dan HAM.
Kita semua menyadari kedudukan kaum kafir dan agen-agennya yang membenci Islam dan kaum Muslim. Mereka bersatu melawan kaum Muslim, terutama yang berusaha menegakkan Khilafah, dengan maksud untuk mencegah kembalinya Khilafah. Ini dilakukan karena kembalinya Khilafah akan membuat mereka tidak bisa tidur, dan akan menghancurkan mereka beserta antek-anteknya. Akan tetapi, mereka harus tahu, bahwa sikap perlawanan mereka terhadap kita justru akan mendorong kita untuk semakin gigih menegakkan Khilafah dan semakin giat memperjuangkannya. Kita justru melihat bahwa kemenangan sudah dekat dengan seizin Allah SWT. Lalu kolonialis kafir yang membenci Islam akan segera mengetahui kekalahan mereka.
Wahai kaum Muslim! Darah kaum Muslim, yang ditumpahkan oleh penjagal Andijan, tidak akan sia-sia. Hizbut Tahrir tidak akan melupakannya. Semua itu akan senantiasa terpahat dalam memori (ingatan). Janji Allah SWT untuk memberikan kekuasaan di dunia kepada orang-orang shalih dan kabar baik dari Rasulullah saw. tentang akan kembalinya Khilafah Rasyidah akan segera terealisasi, dengan izin Allah SWT. Ketika itu terjadi, maka akan ada keadilan dan ganjaran setimpal bagi sang penjagal dari Andijan yang membuat ngeri orang-orang yang berada di belakangnya.
Sang Tiran dari Tashkent akan menggelepar-gelepar seperti hewan yang disembelih. Allah SWT memberikan kelonggaran kepada penindas, tetapi ketika Dia sudah menghukumnya, Dia tidak akan memberi ampun. Bahkan sang penindas durjana ini akan dihukum dengan seizin Allah SWT:
» إِنَّ اللهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ «
Sungguh, Allah akan memberikan kelonggaran kepada penindas, sampai ketika Dia menghukumnya, Dia tidak akan melepaskannya. (HR al-Bukhari).

Wahai kaum Muslim yang telah kehilangan sanak-keluarga, bersabarlah dan tetaplah tabah. Ketahuilah bahwa Allah SWT akan menempatkan anak-anak saudara di Taman Surga bersama para nabi, orang-orang yang beramal shalih, para syuhada, dan orang-orang ikhlas; betapa indahnya kehidupan mereka. Darah anak-anak saudara yang tumpah itu akan memberikan kehormatan dan kemenangan kepada saudara sekalian. Kegelapan akan digantikan oleh cahaya fajar dan penderitaan akan diikuti oleh kesenangan. Allah SWT berfirman:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا  إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan; sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (TQS. Alam Nasyrah [94]: 5-6).

Jadi, nantikanlah kabar baik berupa kemenangan yang sudah kian dekat dengan izin Allah SWT.
وَاللهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ
Allah Mahakuasa atas urusan-Nya. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (TQS. Yusuf [12]: 21).

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

ignorance makes me want to learn from the smallest

Hadist Pilihan

Rasulullah saw. juga bersabda: «مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضَاءً لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ إِنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ» Siapa saja yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah pasti akan membukakan baginya suatu jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat akan melebarkan sayap keridhaan bagi seorang pencari ilmu. Sesungguhnya seluruh makhluk yang ada di langit maupun yang ada di bumi hingga bahkan ikan-ikan di dasar lautan akan memintakan ampunan kepada Allah bagi seorang yang berilmu. Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dengan seorang ahli ibadah adalah laksana keutamaan cahaya bulan purnama pada malam hari atas seluruh cahaya bintang. Sesungguhnya pula, orang-orang yang berilmu (para ulama) adalah pewaris para nabi, sementara para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Karena itu, siapa saja yang mengambil ilmu, ia berarti telah mengambil bagian yang sangat besar. (HR. Abu Dawud, Ibn Majah, at-Tirmidzi)

  ©Design by extron_ton.