AHLAN WA SAHLAN

anda nyasar digubuk kami? jangan sungkan silahkan masuk dulu.

Kamis, 06 Agustus 2009

Pernyataan Para Pemikir

oleh: putri wasiat

Robert Louis Stevenson menulis: “setiap orang mampu untuk melakukan pekerjaannya sepanjang hari dan sesulit apa pun pekerjaan itu, setiap orang mampu untuk hidup bahagia sepanjang hari hingga matahari tenggelam. Ini lah yang dimaksud dengan hidup.

Pemikir lainnya mengatakan,”Kehidupanmu itu hanya sehari saja. Kemarin telah pergi dan besok belum tentu datang”.

Stephen Leacock menulis:”Anak kecil mengatakan, ketika aku menjadi remaja nanti…, sedangkan yang remaja mengatakan,ketika nanti aku menjadi seorang dewasa nanti … Lalu apa yang akan terjadi setelah semua fase itu terlewati? Pikiran-pikiran yang pernah ada itu pun berubah. (pikiran-pikiran itu selalu mengikuti apa yang akan terjadi nanti). Misalnya, nanti ketika sudah pensiun, ketika sudah benar-benar tua ia melihat ke belakang, ia pun “diserang angin yang sangat dingin”. Dia telah kehilangan kehidupannya yang telah lewat tanpa merasakannya walau pun hanya sedetik.

Kita baru mau belajar, ketika kesempatan yang sudah ada itu telah lepas,bahwa kehidupan itu harus dirasakan setiap detik, setiap jam, dan setiap waktu.

Demikian pula orang yang selalu mengatakan, “Saya akan melakukan taubat”.

Seorang ulama salaf mengatakan, “Saya mengingatkanmu tentang perkataan “akan”, sebab kata itu sudah banyak mencegah terjadinya kebaikan dan menunda dilakukannya perbaikan”.

{Biarkan lah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka) }
(QS Al Hijr: 3)

Seorang filosof asal Perancis, Montaigne, mengatakan, “Hidupku penuh dengan derita yang buruk yang sama sekali tidak menunjukkan keramahan”.

Saya tegaskan meski memiliki tingkat kecerdasan yang lebih baik dan pengetahuan yang luas, mereka tidak tahu hikmah dibalik penciptaan mereka. Mereka tidak mengambil petunjuk Allah yang dibawa oleh utusan_Nya.

{Dan, barang siapa tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiada lah dia mempunyai cahaya}
(QS An Nur: 40)

Dante, seorang penyair asal Italia berkata,”Pikirkan lah bahwa hari ini tidak akan pernah muncul kembali”.

Tapi jauh lebih baik, lebih indah, dan lebih sempurna dari semua kutipan di atas adalah hadist Nabi SAW: “Shalat lah seperti shalatnya orang yang tidak akan pernah kembali lagi”.

Orang yang menanamkan keyakinan di dadanya bahwa hari kehidupannya saat ini adalah hari terakhirnya; maka dia akan memperbaharui taubatnya, akan melakukan amalan terbaik, akan lebih taat kepada Rabbnya, dan akan senantiasa mengikuti sunnah Rasulnya.

Kalidasa, seorang aktor drama India yang sangat terkenal itu menulis sebuah puisi yang indah:

Salam buat sang fajar
Lihat lah hari ini
Sebab ia adalah kehidupan, kehidupan dari kehidupan
Dalam sekejap dia telah melahirkan berbagai hakikat dari wujudmu
Nikmat pertumbuhan
Pekerjaan yang indah
Indahnya kemenangan
Karena hari kemarin tak lebih dari sebuah mimpi
Dan esok hari hanya lah bayangan
Namun hari ini ketika anda hidup sempurna
Telah membuat hari kemarin sebagai impian yang indah
Setiap hari esok adalah bayangan yang penuh harapan
Maka lihat lah hari ini
Ini lah salam untuk sang fajar..

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

ignorance makes me want to learn from the smallest

Hadist Pilihan

Rasulullah saw. juga bersabda: «مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضَاءً لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ إِنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ» Siapa saja yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah pasti akan membukakan baginya suatu jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat akan melebarkan sayap keridhaan bagi seorang pencari ilmu. Sesungguhnya seluruh makhluk yang ada di langit maupun yang ada di bumi hingga bahkan ikan-ikan di dasar lautan akan memintakan ampunan kepada Allah bagi seorang yang berilmu. Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dengan seorang ahli ibadah adalah laksana keutamaan cahaya bulan purnama pada malam hari atas seluruh cahaya bintang. Sesungguhnya pula, orang-orang yang berilmu (para ulama) adalah pewaris para nabi, sementara para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Karena itu, siapa saja yang mengambil ilmu, ia berarti telah mengambil bagian yang sangat besar. (HR. Abu Dawud, Ibn Majah, at-Tirmidzi)

  ©Design by extron_ton.