AHLAN WA SAHLAN

anda nyasar digubuk kami? jangan sungkan silahkan masuk dulu.

Minggu, 10 Mei 2009

KHILAFAH TIDAK TEGAK DENGAN SEMINAR

Berbagai seminar tentang khilafah dilaksanakan diberbagai tempat, tidak sedikit dialog dilakukan baik dengan tokoh masyarakat maupun masyarakat awam. Training pun digelar dengan mendatangkan pakar politik guna membahas khilafah. Tidak jarang temu tokoh dan workshop ulama diagendakan, ribuan kali masyirah mengenalkan Syariah dilakukan, namun khilafah ar-rasyidah alaa minhaj an-nubuwwah belum kunjung tegak.
Khilafah merupakan institusi politik yang pernah dimiliki kaum muslimin, yang pernah eksist kurang lebih 13 abad lamanya. Model pemerintahan yang pernah dicontohkan Rasulullah saat ini tidak lagi diterapkan oleh umat terbaik guna mengatur urusannya. Kaum muslim saat ini lebih terbius oleh ide-ide nabi palsu Voltaire cs dengan ide kufur demokrasinya. Polesan keindahan demokrasi sebagai antitesis kediktatoran penguasa telah melenakan umat akan mulianya mereka dibawah panji islam.
Sedangkan umat yang tersadarkan akan pembusukan pemahaman kufur, segera melakukan upaya penyadaran terhadap sesama muslim. Segala upaya syar'i guna mengingatkan akan sebuah system mulia yang terlupakan telah diusahakan dan terus diperjuangkan.
Adalah janji Allah dalam ayat berikut:

وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي
لاَ يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُون**

Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal salih di antara kalian bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu, mereka itulah orang-orang yang fasik. (TQS. an-Nur [24]: 55)

Dan diperjelas oleh Rasul-NYA dalam riwayat Ahmad

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ
أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مَنْهَاجِ النُّبُوَّةِ، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا، فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا،
ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبَرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مَنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ»

“Masa kenabian akan hadir di tengah-tengah kalian selama Allah menghendakinya. Allah kemudian mencabutnya apabila Dia berkehendak untuk mencabutnya. Muncullah kemudian Khilafah yang tegak di atas manhaj kenabian yang akan tetap ada selama Allah menghendakinya. Allah lalu mencabutnya apabila Dia berkehendak untuk mencabutnya. Muncullah kemudian kekuasan yang lalim selama Allah menghendakinya. Allah kemudian mencabutnya apabila Dia berkehendak untuk mencabutnya. Selanjutnya, muncullah kembali Khilafah yang tegak di atas manhaj kenabian.” Setelah itu, Rasulullah saw. terdiam. (HR. Ahmad)

Tegaknya kembali khilafah merupakan janji Allah yang artinya kembalinya kaum muslimin berkuasa kembali dimuka bumi hanyalah menunggu datangya Nasrullah (pertolongan Allah). Dan pertolongan Allah itu merupakan hak prerogative Allah.
Kemudian muncul pertanyaan, lalu dimana peranan pentingnya diadakannya seminar-seminar, dialog, diskusi, workshop dalam kaitannya menyambut datangya janji Allah?
Dalam sebuah perbincangan, Ust. Ismail Yusanto (jubir HTI) membenarkan bahwa Khilafah adalah wa'dullah dan yang wajib dilakukan umat islam adalah amal shalih. Hanya saja Ust. Ismail menanyakan amal shalih apa saja yang harus dilakukan, yang bisa mengantarkan pada terwujudnya janji Allah itu? Karena amal shalih itu sangat banyak. Shalat, menutup aurat, menikah, jual beli, dan perbuatan lainnya yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Allah adalah amal shalih. Namun menurut beliau, semua itu bukan amal shalih yang dapat mengantarkan kepada tegaknya khilafah.
Menurut beliau ada amal shalih lain yang dapat mengantarkan kepada wa'dullah itu, yakni dakwah siyasi. Dakwah siyasi adalah dakwah politis, karena khilafah adalah institusi politik maka upaya penegakannya pun harus bersifat politik.(Media Umat/edisi 7/april 2009)
Dalam hal ini dapat dipahami dalam dua aspek, pertama adalah janji Allah kepada orang mukmin, yang janji itu pasti diberikan Allah kepada mereka. Kedua adalah apa yang harus mereka lakukan agar janji tersebut diberikan kepada mereka.
Dua aspek tersebut harus dibedakan agar cara pandang kita terhadap seminar, dialog menjelaskan tentang khilafah yang dilakukan pengemban dakwah bukanlah hal yang sia-sia.
Aspek yang pertama merupakan masalah aqidah dan keyakinan. Aspek yang kedua adalah masalah hukum syara, dan perbuatan. Aspek pertama adalah hak prerogative Allah dan dalam hal ini manusia tidak dimintai pertanggungjawaban. Aspek kedua adalah masalah pilihan manusia yang bisa mereka lakukan atau tidak, karenanya mereka akan dimintai pertanggung jawaban.
Dalam konteks yang pertama, Allah lah yang maha tahu, kapan, dimana dan kepada siapa janji-NYA akan diberikan.Allah telah memberitahukan kriteria orang-orang yang layak menerimanya antara lain, beriman, beramal shalih, ahli ibadah dan tidak melakukan syirik sekecil apapun.
Dalam konteks yang kedua, yaitu hukum syariah dan perbuatan, perbuatan seperti apa yang bisa mengantarkan untuk mendapatkan pertolonganNya. Banyak sekali perbuatan-perbuatan yang diperintahkan Allah untuk dilaksanakan . Namun dalam konteks kekuasaan (khilafah) perintah Allah yang berkaitan dengan itu adalah, perintah atau hukum syariah yang berkaitan politik, aktifitas politik dan partai politik. Karena khilafah adalah urusan politik maka mustahil bagi umat bisa meraih kekuasaan yang nota bene urusan politik dengan aktifitas non politik. Karenanya, amal shalih yang bisa mengantarkan umat pada tujuan tersebut haruslah amal shalih yang bersifat siyasah. Bukan amal shalih secara umum. Demikian juga kelompok yang bisa mengantarkan kesana adalah kelompok politik bukan yang penting kelompok.
Politik, aktifitas politik dan partai politiknya pun harus berdasarkan islam dan terikat dengan hukum islam bukannya partai politik yang hanya berlabelkan islam namun aktifitas politiknya adalah aktifitas politik sekuler.
Partai politik dan para politisinya haruslah bersentuhan langsung dengan umat bisa dengan aktifitas mengadopsi kepentingan mereka ,menjelaskan ide-ide kufur kepada mereka, membongkar rencana jahat penjajah atas mereka. Menjelaskan hukum-hukum syara kepada mereka juga hal-hal lain yang bersifat siyasiyah. Hal ini bisa dilakukan melalui seminar, dialog, diskusi dan hal serupa yang tidak bertentangan dengan syara'. Tujuan yang dicapai dalam pendidikan politik yang dilakukan adalah pembentukan opini akan pentingnya syariah islam yang mengatur urusan mereka yang kini mereka lupakan dan juga kesadaran politik umat agar mereka tidak disesatkan oleh pemahaman-pemahaman yang merugikan mereka.
Maka disini jelaslah bahwa diadakannya seminar tentang khilafah kajian politik tentang khilafah hanyalah sekedar uslub yang memungkinkan umat kembali meraih kemuliaanya. Masalah kapan berdirinya khilafah hanya Allah lah yang Maha Tahu. Yang jelas saat ini umat yang bangun dari tidur panjangya telah kembali memperjuangkannya. Mereka yang tersadarkan, telah menebar benih kebaikan dan Insya Allah akan segera memetik buahnya. Allah a'lam bi showab.[]

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

ignorance makes me want to learn from the smallest

Hadist Pilihan

Rasulullah saw. juga bersabda: «مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضَاءً لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ إِنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ» Siapa saja yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah pasti akan membukakan baginya suatu jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat akan melebarkan sayap keridhaan bagi seorang pencari ilmu. Sesungguhnya seluruh makhluk yang ada di langit maupun yang ada di bumi hingga bahkan ikan-ikan di dasar lautan akan memintakan ampunan kepada Allah bagi seorang yang berilmu. Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dengan seorang ahli ibadah adalah laksana keutamaan cahaya bulan purnama pada malam hari atas seluruh cahaya bintang. Sesungguhnya pula, orang-orang yang berilmu (para ulama) adalah pewaris para nabi, sementara para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Karena itu, siapa saja yang mengambil ilmu, ia berarti telah mengambil bagian yang sangat besar. (HR. Abu Dawud, Ibn Majah, at-Tirmidzi)

  ©Design by extron_ton.